Menjelang musim bertelur, semua burung manyar jantan bersiap membuat sarang, termasuk si Minyir. Sarang-sarang yang mereka buat sangat indah. Namun, si Minyir bersedih karena tidak ada burung betina yang tertarik dengan sarangnya. Apa yang akan dilakukan oleh si Minyir?
Tirsa duduk mematung di tengah hiruk pikuk suasana Kampung Sikka. Dengan mata sayu, dia memandangi orang-orang yang hendak berburu cacing laut. Anak-anak mengiringi kemeriahan itu dengan melantunkan lagu Ole O Ina Nona. Oh, batin Tirsa tersiksa! Nada-nada itu membangkitkan jutaan kenangan serta kerinduan yang teramat dalam di benaknya.